Jumat, 11 Mei 2012

7. Fall in love? I've never feel it - My Confidence is Everything


Hari demi hari terlewati dengan kejenuhan. Sampai kembali malam menghampirinya, dan kali ini Ren mendatangi Rio. Ia menceritakan bagaimana kesehariannya dan kegagalan dalam mencoba step pertama dalam tips yang Rio berikan yaitu, mencari wanita yang cocok buat Ren. Rio pun sedikit bingung karena Ren tidak mendapatkan wanita yang cocok untuknya. Rio memberi saran kepada Ren " Pilih siapa saja yang mampu membuatmu nyaman saat mengobrol, bermain di sekolah, dan jadikan wanita itu sebagai wanita yang pas dengan mu! ". Ren pun masih bingung dalam memilih atau mencari, siapakah wanita tersebut. Namun Ren tetap menjalani harinya seperti biasa, dan esoknya pun di sekolah, Ren mencoba lebih terbuka lagi dengan teman-teman wanitanya di sekolah. Di ahir pelajaran menuju gerbang sekolah, Ren bertemu dengan Riri dan Riri pun menggoda Ren " Sendiri aja nih, udah ga jadi anak gaul lagi yah ! ". Ren hanya menggaruk-garuk kepala sambil tersenyum mendengar godaan Riri. Sepulangnya Ren di rumah, ia langsung bersiap-siap untuk pergi, meski tak tau mau kemana. Sikap pandangan kosong pada Ren kembali datang dirinya. Ia berjalan menelusuri jalan, berharap bisa bertemu gadis impiannya kembali. Tiap gang di lewati, tiap simpangan tak berhenti, tetap berjalan di bawah sinar terik matahari. Berharap penuh akan mendapatkan apa itu jatuh cinta. Setelah cukup lama berjalan, terhentilah ia di sebuah lapangan, karena ada bola basket yang jatuh menggelinding menghampiri kakinya. Terdengarlah sebuah sahutan dari beberapa orang di lapangan " Hey! yang ada disana ! Tolong lemparkan bolanya ya ! ". Ren yang mengambil bola basket itu tidak langsung melemparnya, namun membawanya kepada orang-orang di lapangan, dan memberikannya. Dikarenakan Ren tidak bisa bermain basket, Ren hanya bisa duduk sambil melihat mereka bermain basket. Setelah beberapa orang di lapangan berhenti bermain basket untuk istirahat, Ren pun datang dan menghampiri salah satu orang di lapangan tersebut. " Bisa kamu mengajariku bermain basket? Aku Ren, aku ingin bisa bermain basket " ucap Ren pada seseorang yang sedang istirahat setelah bermain basket. " Sean! Namaku Sean. Ayo aku ajari bagaimana bermain basket ". Kemudian, mereka berdua bermain basket, Ren pun di ajari teknik-teknik dasar, seperti bagaimana dribling, passing dan shooting. Baru 15 menit Ren bermain basket, nafas Ren sudah terengah-engah, terlihat bagaimana Ren jarang sekali olahraga. Beberapa menit setelah istirahat, tiba-tiba Bunga datang ke lapangan, bersama teman-temannya untuk bermain bola basket. Ren pun kaget melihat kedatangan Bunga, dan Bunga pun ternyata kenal dengan Sean dan para pemain basket lainnya. Kemudian Ren datang menghampiri Bunga, dan menyapanya. " Bunga, kamu main basket juga? Lalu kamu kenal dengan semua orang disini? Kamu kan baru disini? " dengan nada sedikit kebingungan Ren bertanya-tanya pada Bunga. Bunga pun menarik Ren ke tempat duduk di sekitar lapangan, dan menjelaskan pada Ren " Aku dulu pernah disini, dan masuk ke tim basket disini. Bahkan aku pernah menjadi kapten tim basket disini, tim cendrawasih basket! " Kemudian Bunga menjelaskan kisahnya sebagai kapten tim basket kepada Ren, setelah itu Bunga berlatih dengan timnya. Ren pun tetap disana untuk melihat latihan tim basket cendrawasih dengan Bunga sebagai salah satu pemainnya. Ren pun kaget dengan permainan Bunga yang ternyata jago dan lihai dalam bermain basket. Seusai Bunga berlatih, Ren menghampirinya untuk kembali berbincang, terlebih dengan handalnya Bunga dalam memainkan bola basket. Kemudian Bunga pun enggan untuk berbicang-bincang seusai ia latihan, karena kondisi yang basah dengan bermandikan keringat, sehingga Bunga mengajak Ren, untuk menemuinya kembali nanti malam di taman jika memang ingin mengobrol bersamanya. Sebelum Ren dan Bunga berpisah di lapangan tiba-tiba Ren mengisyaratkan kepada Bunga agar membawa bola basket saaat menemuinya nanti malam. Mereka pun berpisah, dan menuju rumahnya masing-masing. Ren yang sangat bersemangat mulai dari jam 7.30 malam, sudah datang di taman dan menunggu kehadiran Bunga. Setelah menunggu beberapa waktu, Bunga pun datang menghampiri Ren dengan bola basket yang di lemparkan terlebih dahulu kepada Ren. Ren langsung mengambil bola itu dan datang kepada Bunga lalu bermain basket satu lawan satu di taman, yang kebetulan ada lapangan kecil untuk bermain basket. Ren yang masih pemula, dengan percaya dirinya melawan Bunga yang sudah senior dalam hal basket, dan pertandingan pun di menangkan oleh Bunga." Semoga game kali ini, bisa jadi kenang-kenangan untuk pertemuan kita ya! " Ucap Ren kepada Bunga, namun Bunga tidak menanggapinya dengan serius dan duduk di kursi taman. Ren pun duduk di sebelah Bunga, dengan perlahan Ren membawa arus pembicaraan kedalam kehidupannya agar Ren bisa meminta saran kepada Bunga atas kegagalan Ren dalam mengejar perasaan yang tak pernah ia rasakan, tetapi Ren menyembunyikan ceritanya saat ia mencoba tips-tips dari Rio yang membuatnya terlihat konyol. Ren pun menanyakan kepada Bunga, apa yang membuatnya saat ini memiliki pacar dan apa yang membuatnya tetap percaya pada pacarnya dalam hubungan jarak jauh seperti itu. Bunga pun kalau rasa nyaman, nyambung dan asik dalam berkomunikasi merupakan salah satu dari awal mulanya merasakan apa itu jatuh cinta, dan mengapa ia mampu bertahan dengan hubungan jarak jauh yaitu, dengan tetap berkomunikasi dengan media online, sehingga hubungan komunikasi mereka tetap terjaga, dan rasa saling percaya juga termasuk untuk tetap membuat semuanya berjalan dengan baik tanpa adanya keraguan dalam menjalin sebuah hubungan. Ren sedikit memahami tentang penjelasan yang di berikan oleh Bunga, tetapi Ren belum puas. Kemudian Ren menanyakan kepada Bunga, bagaimana caranya agar Ren dapat jatuh cinta kepada seseorang. Bunga pun langsung berdiri dan bermain bola basket, ia melakukan beberapa teknik-teknik yang indah untuk di lihat, dan melakukan shooting ke dalam ring. " Kamu sudah memahaminya? Nyaman, senang, dan bersama itulah kuncinya, seperti bermain basket. Kita bisa senang bermain, bersama teman, dan nyaman dengan bola yang kita pakai apabila sudah terbiasa bersama. " Ucap Bunga menjelaskan kepada Ren, kemudian Bunga melakukan shooting ke ring dengan salah sehingga bola tidak masuk dan melakukannya kembali dengan benar dan membuat bolanya masuk dalam ring. " Ada kalanya kita gagal dalam melakukan suatu pencapaian, seperti bola yang gagal masuk dalam ring,  tetapi satu hal yang pasti ! Ketika kita mencoba nya lagi, lagi dan lagi. Pasti! Pasti kita bisa melakukannya dengan sukses seperti bola yang masuk ke dalam ring " Lanjut penjelasan Bunga. Ren pun paham dan termotivasi, namun masih tetap ada yang menganjal di benaknya. Satu hal yang terganjal di benaknya yaitu, siapakah wanita yang bisa menaklukan hatinya? Jawabannya tetap menjadi tanda tanya besar di benak Ren.
                                          Malam terlewati dengan panjang bersama Bunga, dan mereka pun pulang setelah Ren puas dengan segala jawaban yang diberikan Bunga. Esok harinya di sekolah, Ren kembali bertemu dengan Bunga, dan Bunga memberikan semangat kepada Ren tetapi Ren tetap terdiam dan terus memikirkan siapa dan mengapa ia belum bisa dapatkan orang yang bisa membuatnya jatuh hati. Kemudian, Ren memiliki pemikiran kalau ia sudah merasa nyaman dan enak bila bersama Bunga, sehingga ia menetapkan kalau Bunga adalah wanita yang akan ia jadikan sebagai sasarannya agar membuatnya merasakan jatuh cinta, tanpa memperdulikan status Bunga yang sudah memiliki pacar. Seusai sekolah, Ren menemui Putra dan Rudi, memberi tahu bahwa Bunga menjadi wanita yang ia targetkan saat ini, Putra dan Rudi kaget mendegar pernyataan tersebut, dan menjelaskan kembali status Bunga yang sudah memiliki pacar dan hanya beberapa bulan tinggal, lalu kembali berkelana bersama ayahnya. Namun Ren mengelak dan mengabaikan semua itu dengan tatapan motivasi ke depan, kalau ia akan berhasil. Malam pun menjelang, Ren pun siap di depan laptop untuk menunggu step selanjutnya dari tips yang diberikan Rio. Seperti biasa Rio datang pada pukul 10.00 dan siap untuk menghadapi pertanyaan-pertanyaan dari Ren. Di jelaskanlah semua cerita yang dimiliki oleh Ren kepada Rio, dan Rio pun terkejut dengan kenyataan kalau Ren sudah memiliki wanita yang cocok dengannya. Tetapi ia harus tetap memberikan step berikutnya untuk tips ke empat, yaitu Ren harus memiliki segala media komunikasi yang dimiliki oleh wanita tersebut, seperti nomor handphone, facebook, twitter, skype dan apapun itu yang mendukung dalam melakukan komunikasi. Ren menganggap hal itu mudah, karena ia bisa mendapatkannya dengan menanyakan langsung kepada Bunga, karena Bunga tidak tahu kalau ialah yang menjadi wanita incaran oleh Ren. Prediksi Ren dengan mudahnya mendapatkan segala media komunikasi adalah benar. Esok harinya di sekolah, ia mendapatkan segala media komunikasi dari Bunga, dengan hanya menanyakan langsung dengan alibi untuk curhat ataupun sekedar bertanya-tanya, dan Bunga pun tak ragu memberi tahukannya. Ren yang sudah mendapatkan nomor handphone Bunga pun langsung mencobanya, dan sms kepada Bunga namun balasan dari Bunga terlalu dingin dan tak seperti biasanya bila bertemu. Ren segera mengkonsultasikannya kepada Rio, di malam harinya. Ren memberi tahu Rio kalau ia sudah mendapatkan segala media komunikasi kepada wanita incarannya, tetapi saat mencoba untuk sms wanita tersebut, tanggapannya menjadi berbeda, menjadi lebih dingin, dan kurang asik. Rio pun tanpa basa-basi langsung memberikan step berikutnya kepada Ren, tanpa perduli dengan penjelasan cerita Ren kepada Rio. Step yang diberikan Rio yaitu, Ren harus bisa menjadi seseorang yang terlihat hebat dimata wanita yang incar tersebut. Kemudian


Next Part ! Part 8

Tidak ada komentar:

Posting Komentar